Warta Ekonomi, Jakarta - Kendati perekonomian nasional penuh ketidakpastian dan pertumbuhannya tengah merosot, namun pasar properti di Kawasan Bekasi, Jawa Barat terbilang cukup bergairah. Hal itu dibuktikan dengan minat masyarakat yang masih tinggi terhadap rumah mewah dengan rerata harga di atas Rp 900 Jt-an.
Lantaran itu, Dwicitra Land, pengembang properti pembesut Perumahan Darmawangsa Residence di wilayah tersebut menggelar pre-launching Cluster East Ginza, hunian premium berkonsep modern dengan sentuhan gaya arsitektur Negeri Sakura.
Direktur Dwicitra Land, Bryan Soedarsono menjelaskan Cluster East Ginza terinspirasi dari kawasan Ginza di Tokyo, Jepang yang terkenal dengan suasana belanjanya modern. Menawarkan dua tipe rumah dengan variasi luas tanah yang berbeda.
Tipe pertama, Harumi, rumah satu lantai dengan luas bangunan (35/78 m²), yang dibandrol dengan harga mulai dari Rp 876 juta. Kedua, Tipe Nobu, rumah dua lantai seluas 60/78 m² dan 60/84 m² yang ditawaran mulai Rp 1,1 miliar.
”Untuk pre-lunching, kami menawarkan promo spesial berupa cashback, yaitu Rp50 juta untuk tipe Harumi dan Rp70 juta untuk tipe Nobu, serta mengikutsertakan semua tipe dengan program diskon PPN sampai akhir tahun yang memberikan diskon tambahan dengan nilai hingga Rp 70 Juta,” ujar Bryan Soedarsono dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
“Tidak hanya itu, konsumen tetap mendapatkan kemudahan pembelian rumah di East Ginza, karena seluruh biaya biaya yang memberatkan seperti Biaya KPR, BPHTB, dan surat surat notaris juga telah ditanggung 100% oleh Developer," tambahnya.
Soal fasilitas, East Ginza akan mengikuti standar Darmawangsa, termasuk club house, residential garden, taman tematik, dan playground. “East Ginza lebih menarik daripada cluster sebelumnya karena jumlah penduduk cluster lebih sedikit, sehingga fasilitas dapat dinikmati secara lebih eksklusif dan privat. Untuk keamanan, kluster ini juga dilengkapi dengan auto gate, smart lock di setiap rumah, dan CCTV sebagai standar keamanan,” paparnya.
Bryan menuturkan, meski kondisi pasar properti saat ini tidak ideal, pihaknya tetap optimis untuk meluncurkan produk baru. Menurutnya, banyak konsumen yang berminat, namun terkendala dalam proses kredit.
Pihaknya berusaha mencari solusi dan lebih mengakomodir konsumen yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan KPR. “Kami memahami bahwa banyak dari mereka yang terkendala dengan utang dan cicilan lainnya. Oleh karena itu, kami berharap juga pihak perbankan untuk dapat lanjut membantu dalam proses pembiayaan,” jelasnya.
Bryan pun mengaku optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, baik dari pengembang maupun perbankan, pihaknya dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan. “Kami berharap dalam enam bulan ke depan, kluster East Ginza dapat terjual habis, sehingga kami bisa melanjutkan ke kluster berikutnya,” jelas Bryan.